Jumat, 26 Juni 2009

INVENTARISASI TUMBUHAN OBAT ALAS PURWO DAN KAWASAN G. IJEN

PENGGALIAN JAMU TRADISIONAL
SUKU OSING, DESA KEMIREN, KECAMATAN LICIN, DAN INVENTARISASI TUMBUHAN OBAT KAWASAN HUTAN/ G. IJEN, ALAS PURWO DAN SEKITARNYA DI KABUPATEN BANYUWANGI
Oleh : Sri Wuryanti
UPT BKT Kebun Raya Purwodadi-Pasuruan



ABSTRAK

Jamu tradisional yang diwarisi secara turun temurun sepertinya hampir punah di sebuah desa dengan kehidupan yang kental dengan acara-acara adat ritual saat ini. Suku Osing yang terletak di Desa Kemiren, Kecamatan Licin, Kabupaten Banyuwangi, merupakan salah satu suku yang masih mewarisi dan menjaga warisan leluhurnya dengan tetap menggunakan jamu-jamu tradisional untuk ibu-ibu yang baru melahirkan atau pada pengobatan penyakit lainnya. Namun pergantian dari generasi ke generasi saat ini suku Osing hampir kehilangan generasi Penerus untuk melestarikan warisan nenek moyang dalam pemanfaatan sumberdaya alam disekitarnya. Sumber informasi yang dilakukan dengan mewawancari penduduk setempat yang disebut dukun mengatakan, sudah agak sulit mencari generasi muda untuk meneruskan budaya tradisional yang turun temurun menggunakan bahan-bahan tradisional disekitarnya dengan alasan terlalu rumit dan sulit. Akhirnya generasi penerus ini memilih obat-obat modern yang lebih mudah dan praktis.


Kata kunci : Jamu tradisional Suku Osing dan inventarisasi tanaman obat di kawasan G.
Ijen dan Alas Purwo.


ABSTRACK

Traditional herbal medicine that heir hereditary as it should be almost entirely disappeared in a village with viscous life with tradition ritual programs at the moment. Osing tribe which is location in Kemiren village, Kecamatan Licin, Kabupaten Banyuwangi, is one of tribe that still inherit and preserve their ancestry heritage, with still used traditional herbal medicines for women which is newly giving birth or to other disease medication. Nevertheless, turn over from generation to generation at the moment, Osing tribe almost lose continues generation for continue their ancestry heritage in utilization resources surroundings. The information taking from interviewing with local denizen which is called healer, he said that it is rather difficult to looking for young generation for continue tradition culture using traditional substance with reason there is so intricate and difficult. At last the continues generation choose modern medicines which is more easy and practical.


I. PENDAHULUAN

Latar Belakang

Penggalian potensi tanaman obat di sebagian kawasan Banyuwangi dilakukan mengingat dalam 2 (dua) dasa warsa terakhir ini perhatian dunia terhadap obat-obatan dari bahan alam (tanaman obat) menunjukan peningkatan, baik di negara berkembang maupun negara maju. Tanaman obat atau dikenal dengan obat herbal telah diterima oleh masyarakat luas, baik di negara-negara yang tergolong berpendapatan rendah hingga menengah. Sedangkan di negara maju penggunaan tanaman obat atau obat herbal makin populer. Badan Kesehatan Dunia (WHO) menyebutkan lebih dari 50 % penduduk negara maju telah menggunakan obat herbal.
Indonesia sebagai negara Agraris dengan keanekaragaman hayati memiliki sekitar 30.000 jenis tumbuhan. Kekayaan hayati ini mencatat Indonesia sebagai empunya spesies tumbuhan obat terlengkap di dunia setelah Brazil. Berarti Indonesia juga memiliki ribuan jenis tumbuhan obat yang dapat digunakan sebagai bahan baku obat herbal dan kosmetik, namun yang baru diketahui sebagai tanaman berkhasiat obat hanya 1.260 jenis dan baru 180 jenis digunakan untuk keperluan industri bahan baku jamu dan kosmetik. Tetapi hanya beberapa jenis yang dibudidayakan dan dimanfaatkan, maka perlu penelitian dan penggalian tentang tanaman obat lebih serius, selain itu jumlah penduduk Indonesia yang mencapai 220 juta jiwa lebih merupakan pasar prospektif untuk obat-obat herbal. Menurut BPOM hingga akhir 2002 jumlah industri obat tradisional semakin meningkat mencapai 1012 industri, hal tersebut mengindikasikan bahwa permintaan obat herbal juga makin meningkat.
Salah satu alasan penelitian dan penggalian tanaman obat adalah disebabkan semakin meningkatnya minat masyarakat akan obat herbal atau jamu tradisional sehingga sangat perlu untuk menggali potensi-potensi tanaman obat yang belum dikenal oleh masyarakat luas. Sementara itu penduduk setempat suku Osing di desa Kemiren, Kecamatan Glagah, Kabupaten Banyuwangi, penggunaan bahan jamu tradisional telah tergeser adanya pengaruh dari pengobatan modern yang lebih praktis dan memiliki daya penghilang rasa sakit yang lebih cepat.
Tujuan
§ Menggali potensi dan informasi dari masyarakat tradisional Suku Osing serta kawasan Hutan / Kawah Ijen, Alas Purwo dan sekitarnya tentang pemanfaatan jenis-jenis tumbuhan oleh masyarakat setempat di lokasi penelitian.
§ Melakukan inventarisasi tumbuhan yang diketahui sebagai bahan obat tradisional.
§ Sebagai salah satu upaya pelestarian, pendayagunaan dan pemanfaatan sumberdaya alam dalam rangka peningkatan kesehatan dan kesejahteraan masyarakat.


II. METODOLOGI PENELITIAN
Melakukan inventarisasi dan penelitian tanaman obat yang dilaksanakan pada tanggal 18 Juli s/d 23 Juli 2006 di kawasan Hutan Kalibendo, Hutan Ijen, Puncak Kawah Ijen, Alas Purwo, dan Suku Using di Desa Kemiren Kecamatan Glagah.Untuk menggali informasi dan data mengenai jenis-jenis tumbuhan yang berkhasiat obat di Penduduk asli Suku Osing dilakukan wawancara dengan penduduk setempat. Jenis-jenis tumbuhan yang diketahui sebagai obat dan dimanfaatkan penduduk setempat dilakukan inventarisasi dan beberapa jenis yang terseleksi diambil sampel untuk penelitian dan identifikasi lebih lanjut.
III. KEADAAN DAERAH PENELITIAN
1. Kawah Ijen
Cagar Alam atau Taman Wisata Alam Kawah Ijen memiliki luas 2.560 Ha yang terdiri dari 2.468 Ha CA dan 92 Ha TWA yang terletak di daerah perbatasan Kabupaten Banyuwangi dan Bondowoso, Jawa Timur. Posisi geografinya terletak pada 8° 3’ 30" Lintang Selatan dan 114° 14’ 30" Bujur Timur. Sebelah Utara dibatasi Gunung Remuk dan sebelah selatan dibatasi aliran Sungai Banyulinu. Sedangkan bagian barat dibatasi oleh jalan lintas Banyuwangi – Bondowoso dan bagian Timur dibatasi lereng Gunung Merapi. Secara umum iklim di Kawasan CA/TWA Kawah Ijen dipengaruhi oleh angin musim dan termasuk daerah kering dengan curah hujan tahunan rata-rata 1500–3000 mm dengan suhu udara berkisar antara 2° sampai 23° C.
Secara umum tipe hutan di kawasan Cagar Alam atau Taman Wisata Alam Kawah Ijen dibagi menjadi 3 berdasarkan ketinggian tempat dari permukaan laut, yaitu hutan hujan pegunungan, hutan hujan pegunungan tinggi, dan hutan hujan Sub Alpin. Hutan hujan pegunungan umumnya didominasi oleh pohon-pohon dari famili: Fagaceae, Magnoliaceae, Ericaceae, Coniferae dan Hamammelidaceae.
Hutan hujan pegunungan dibagi menjadi 2, yaitu: hutan pegunungan basah dan hutan pegunungan kering yang didominasi oleh Cemara gunung (Casuarina junghuhniana) dan Jamuju (Podocarpus imbricatus Bl). yang sebarannya merata dan merupakan ciri khas dari tegakan dataran tinggi. Sedangkan semak yang mendominasi adalah Edelweiss (Anaphalis javanica), Anaphalis spp., Eupatorium riparium, E. Inulifolium, Plectranthus petraeus dengan bulu yang membeledu lebat, dan memiliki aroma khas yang sangat harum. Ditemukan juga Galium cuspidatum Miq. Jenis tersebut jika kering menebarkan bau sedap, sebuah senyawa kimia yang disebut kumarin yang menyebabkan harum dan tidak terdapat pada jaringan tumbuhan yang masih hidup dan segar.
Dipuncak sekitar kawah Ijen hanya terdapat Vaccinium varingiaefolium (Bl.) Miq. yang ditemukan disekitar puncak kawah Ijen
Kondisi hutan pegunungan kering di sekitar menuju Kawah Ijen, terlihat tegakan Cemara gunung, jamuju, dan edelweiss

2. Alas Purwo
Berdasarkan Administrasi Pemerintahan Taman Nasional Alas Purwo terletak di Kecamatan Tegaldlimo dan Kecamatan Purwoharjo, Kabupaten Banyuwangi. Secara Geografis terletak di ujung Timur Pulau Jawa wilayah pantai selatan antara 8° 26'45"– 8° 47' 00" LS dan 114° 20' 16" – 114° 36' 00" BT. Rata-rata curah hujan 1000-1500mm per tahun dengan temperatur 22° – 31°C. dan kelembaban udara 40-85% Taman Nasional Alas Purwo memiliki luas 43.420 Ha terdiri dari beberapa zonasi, yaitu:
Σ Zona Inti (Sanctuary Zone) seluas 17.200 Ha.
Σ Zona Rimba (Wilderness Zone) seluas 24.767 Ha
Σ Zona Pemanfaatan (Intensive Use Zone) seluas 250 Ha
Σ Zona Penyangga (Buffer Zone) seluas 1.203 ha
Secara umum tipe hutan di kawasan TN Alas Purwo merupakan hutan hujan dataran rendah. Ciri-ciri hutan musim hujan masih terlihat dengan adanya padang rumput, pohon gebang (Corypha utan) dan jenis tumbuhan yang menggugurkan daun di musim kemarau. Menurut data yang ada sampai pada tahun 2002 tercatat sebanyak 580 jenis tanaman yang terdiri dari tumbuhan herba, semak, liana, pohon, tumbuhan obat, mangrove (bakau), tumbuhan eksotik dan jamur. Hutan bambu merupakan formasi yang dominan, ± 40% dari luas total hutan. Salah satu jenis yang khas dan endemik adalah bambu manggong (Gigantochloa manggong). Selain bambu manggong, terdapat tumbuhan langka dan khas wilayah ini yaitu Sawo kecik (Manilkara kauki (L.)Dubard.) yang tersebar tidak merata.
Berdasarkan ekosistemnya hutan TN Alas Purwo dikelompokkan menjadi hutan bambu, hutan pantai, hutan bakau/mangrove, hutan tanaman, hutan alam, dan padang penggembalaan (Feeding Ground) bagi banteng (Bos javanicus), rusa (Cervus timorensis) dll.







Panorama di Pantai Pancur, Alas Purwo.

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
Beberapa flora menarik di sekitar Gunung Ijen
1. Edelweiss atau dikenal dengan nama Bunga Abadi merupakan tumbuhan khas Cagar Alam dan Taman Wisatan Alam Kawah Ijen. Edelweiss merupakan tumbuhan perintis yang mampu bertahan hidup di daerah yang minim zat hara, bahkan di daerah yang pernah terbakar. Meskipun berada di puncak kawah Edelweiss tetap berbunga. Di CA/TWA Kawah Ijen ditemukan terdapat 4 (empat) jenis Eidelweiss, yaitu jenis Anaphalis javanica (Reinw. ex Bl.) Schultz ex Boerl., A. maxima (O.K.) Steen, A. viscida (Bl.) DC. dan Gnaphalium sp. yang tergolong dalam famili Asteraceae
2. Cemara Gunung (Casuarina junghuhniana Miq.) famili Casuarinaceae, merupakan tumbuhan asli di kawasan CA/TWA Kawah Ijen yang tumbuh di dataran tinggi dari 1.800 – 2.700 m dpl. Sehingga dikenal sebagai flora khas penciri Hutan Pegunungan. Diameter lebih dari 1 meter dengan tinggi mencapai 40 m. Pada musim kemarau seperti tidak berdaun (mozaik) dan mudah terbakar
3. Sentigi Gunung (Vaccinium varingiaefolium (Bl.) Miq.) famili Vacciniaceae, dikenal dengan nama Delima Montak ada juga yang menyebutnya Manis rejo. Tanaman yang berupa pohon kecil yang berkayu keras ini mendominasi Hutan Sub Alpin. Di kawasan CA/TWA Kawah Ijen hanya ditemukan pada ketinggian di atas 2.000 m dpl. Bunganya kecil, berwarna ungu gelap, berbentuk lonceng dan berbau seperti almond. Tangkai daun berwarna merah, daun muda berwarna ungu kemerahan, daun tua berwarna hijau. Buah dan daun mudanya berkhasiat sebagai obat demam, penyegar badan
Beberapa flora menarik di Kawasan Alas Purwo
1. Bambu Manggong ( Gigantochloa manggong) famili Poaceae, merupakan maskot Kabupaten Banyuwangi, tumbuh pada lereng-lereng bukit dan lembah dekat dengan aliran air. Batang berwarna hijau basah dan tidak berduri, batang bagian atas lebih besar dari pada batang bagian bawah. Merupakan tumbuhan yang bersifat Hapaksanthik, setelah berbunga dan menghasilkan buah maka rumpun Bambu Manggong akan mati semua, namun bunga/buah yang jatuh akan membentuk rumpun baru.
2. Cabe Jawa (Piper retrofractum Vahl.) famili Piperaceae, tumbuh memanjat atau menempel pada pohon sebagai inangnya atau tumbuh melata dengan akar lekat. Bulir buah berbentuk silinder dan berwarna merah cerah (tua) dengan panjang ± 4 cm, dapat hidup pada ketinggian 0-600 m dpl. Biji/buah digunakan sebagai campuran jamu untuk sakit gigi, cuci luka, obat kumur untuk sariawan, peluruh air seni, masuk angin, peluruh keringat, penurun panas, pereda kejang, demam, pegal linu, gangguan pencernaan, galian singset dan galian putri. Jika ditumbuk halus bersama Pulosari dan bangle (Zingiber purpureum) digunakan sebagai olesan perut untuk wanita nifas. Banyak dijumpai di Rowobendo
3. Gebang (Coripha utan Lamk) famili Arecaceae, tumbuh tunggal dengan berdiri tegak tinggi mencapai 30 m berdiameter 35-75 cm. Perbungaannya suprafoliar, bermalai, seludang ujung menggelembung, bunganya berbau harum. Masa berbunga setelah berumur diatas 30 tahun, bersifat hapaksanthik yaitu setelah berbunga dan berbuah terus mati. Getah yang keluar dari ujung batang berwarna merah dan beraroma manis dilarutkan dalam air dapat digunakan sebagai obat batuk rejan, batuk kering, TBC. Dilarutkan dalam air nasi atau tajin digunakan sebagai obat desentri. Getah atau juga disebut blendok yang masih segar digunakan sebagai obat luka akibat benda tajam untuk menutup luka. Akar yang masih muda direbus sebagai obat mencret.
4. Ketapang (Terminalia catappa Wall) famili Combretaceae, pohon dengan tajuk yang jelas bertingkat dan berbentuk pagoda ini tinggi pohon dapat mencapai 40 m, ditemukan di tepi-tepi pantai hingga ketinggian 800 m dpl. Daunnya yang lebar berbentuk bulat telur, dua kali dalam setahun menggugurkan daunnya, bunganya berbau harum. Tumbuhan ini daunnya sebagai obat malaria, encok, masuk angin, panas, influensa. Buahnya berkhasiat sebagai obat tekanan darah tinggi, bijinya untuk pelancar ASI, sedangkan akar dan kulit pohonnya untuk obat sariawan, radang selaput lendir usus, desentri dan beser kencing.
5. Nyamplung (Calophyllum inophyllum L.) famili Clusiaceae, banyak ditemukan di tepi pantai dan di tempat-tempat yang berhawa panas sampai ketinggian mencapai 600 m dpl. Berbatang besar tinggi mencapai 22 m lebih. Daun lonjong atau bulat telur, bunga berwarna putih berbau harum, muncul diketiak daun. Buahnya bulat, bertempurung yang agak keras. Kulit batangnya berkhasiat untuk obat kencing darah/nanah, sembelit, kelenjar bengkak, demam nifas, ambei, susah buang air kecil, kulit kering. Daunnya sebagai obat demam panas. Sedang minyak bijinya sebagai obat rambut rontok, kudis dan encok.
6. Kepuh (Sterculia foetida L.) famili Sterculiaceae, tumbuhan ini juga disebut jangkang, memiliki perawakan yang besar dan tinggi mencapai 35 m. Bunganya serempak berwarna merah tua atau keunguan, berbau tidak sedap. Daun berbentuk menjari. Buahnya jorong, berbentuk ginjal, tiap tangkai berbuah antara 5-7 buah dengan posisi memutar, apabila telah tua kulit buah terbuka dan biji-biji yang di dalam buah terlepas dari kulitnya. Biji berwarna keabu-abuan, bentuk bulat lonjong. Daunnya bermanfaat sebagai obat patah tulang, terkilir, luka dalam, demam. Kulitnya berkhasiat sebagai obat kencing nanah, kencing kurang lancar, dan sukar berkeringat. Biji sebagai obat kepala pusing, batuk, haid tidak teratur. Sedangkan minyak bijinya sebagai obat kudis, koreng, borok dan trachoma.
7. Putat (Barringtonia asiatica) famili Lechytidaceae. Tumbuhan ini banyak ditemukan ditepi-tepi pantai, tinggi mencapai 7-20 m, diameter 25-100 cm, dengan helaian daun lebar bentuk bulat lonjong, permukaan halus, lunak dan mengkilat. Bunganya indah, yang lebih menonjol penampilannya adalah tangkai benang sari dengan ujung bagian atas berwarna kemerahan dan bagian dasar berwarna putih. Daunnya berkhasiat sebagai obat reumatik dan sakit perut, daging buah yang kering untuk obat batuk, influensa dan bronchitis. Rebusan kulit batang untuk obat epilepsi
8. Buta-buta badak ( Cerbera manghas Linn.) tumbuhan ini ditemukan di tepi-tepi pantai dengan atau di tempat-tempat yang airnya agak asin atau payau. Tumbuhan dengan batang sedang dan banyak bercabang ini tingginya mencapai 16-18 m. Buah muda berwarna hijau bila sudah tua berwarna merah tua seperti apel, kulit tipis dan daging buahnya terdapat serat atau urat-urat yang sangat kasar seperti kayu. Menurut penelitian bijinya mengandung zat odolin yang sangat pahit dan zat yang sangat beracun terhadap jantung. Sedang daun dan kulitnya mengandung zat pseudoindikan. Daun, akar dan kulitnya sebagai obat sembelit, getahnya untuk luka-luka dan minyak biji untuk obat masuk angin dan penyakit kulit.

V. KESIMPULAN
Dari hasil wawancara dengan penduduk suku Using dan pengamatan langsung di kawasan hutan Ijen, Kawah Ijen, dan Taman Nasinal Alas Purwo dan sekitarnya terdapat 125 jenis, 117 marga, 63 suku tumbuhan yang diinventarisasi sebagai tanaman obat dan hanya sebagian tumbuhan yang diketahui penduduk setempat yang memiliki khasiat obat.
Kegiatan dan tindakan dalam upaya pelestarian sumberdaya alam sebagai obat alternatif di masyarakat tradisional perlu dilakukan demi kelangsungan dan kelestarian warisan nenek moyang, serta peningkatan kesejahteraan dan kesehatan masyarakat sangat perlu mendapat perhatian serius .


DAFTAR HASIL INVENTARISASI TANAMAN OBAT
DI DESA KEMIREN, KAWASAN HUTAN/KAWAH IJEN, ALAS PURWO DAN SEKITARNYA
DI KABUPATEN BANYUWANGI
No.
Nama Ilmiah
Nama Daerah
Famili
Manfaat & Simplisia
Ket.
1
Abelmoschus moschatus
Kasturi, regulo
Malvaceae
Diuretik,perut kembung (biji) ruam-2 pada kulit, pembulu nadi mengeras (minyak biji)
C
2
Acanthus illicifolius
Druju
Acanthaceae
Demam kuning, busung lapar,darah kotor, cacing kremi/gelang (biji)
D
3
Achyrantes aspera
Jarong
Amaranthaceae
Diuretik, memacuh aliran darah, melancarkan partus (daun) rematik, terlambat haid (akar)
ACD
4
Adenostemma lavenia
Legetan warak
Asteraceae
Lemah jantung, radang amandel, gigi nyeri,kolik, borok, radang tenggorokan (daun) batuk, mencret (akar)
ACD
5
Ageratum conyzoides
Bandotan
Asteraceae
Trachoma,luka-luka (daun),demam panas (akar), radang usus (semua bagian)
ACD
6
Aleurites moluccana
Kemiri
Euphorbiaceae
Berak darah, sariawan, mencret (kulit batang) sembelit (biji) kulit kering (daun) gigi lubang (getah daun) rambut rontok (minyak/abu biji)
C
7
Althernanthera philoxeroides
Kremah
Amaranthaceae
Anti HIV-1,HSV,RSV, (semua bagian)
ACD
8
Althernanthera sessilis
Kerma, krema
Amaranthaceae
Demam,nifas,panas, batuk kering, cacar sapi, berak darah (semua bagian
ACD
9
Amaranthus spinosus*
Bayem ri
Amaranthaceae
Antipiretik,diuretik, antitoksin,anti swelling. Membersihkan darah (daun), kencing nanah, raja singa (semua bagian
ACD
10
Anaphalis javanica*
Edelweiss
Asteraceae

B
11
Aneilema conspicuum ((Bl.) Kth.
Gewor, tali said
Commelinaceae
Panas,bengkak-2, bisul (daun)
CD
12
Angelica sinensis*
Ashitaba
Apiaceae
Tonic,antiinflamasi,kencingmanis, kanker-4, antispasmodik (umbi/daun)
E
13
Ardisia humilis*
Lempeni
Myrsinaceae
Antikanker
C
14
Areca catechu
Pinang
Arecaceae
Antelmintik, diuretik,astringen (buah)
CD
15
Arenga pinnata
Aren, enau
Arecaceae
Radang paru-paru, desentri, sembelit, kepala pusing (nira) ginjal/kandung kemih berbatu (akar)
ACD
16
Barleria prionitis
Landep
Acanthaceae
Encok,busung air, kudis, perut nyeri (daun) kurap (akar) influensa, bronchitis (buah) hernia (daun) epilepsi (kulit)
CD
17
Barringtonia asiatica*
Putat
Lechytidaceae
Sesak nafas, (akar) keracunan (biji)
C
18
Bidens pilosa
Ketul
Asteraceae
Antipiretik,antiinflamasi (daun)
AC
19
Blumea balsamifera DC.*
Sembung manis
Asteraceae
Kejang jantung, encok,badan lemah, salesma, malaria (daaun), lambung lemah, kurang nafsu makan (akar muda), bronchitis (semua bagian)
A
20
Borerria articularis
Gempur batu
Rubiaceae
Ginjal/empedu/ kencing berbatu (semua bagian)
ACD
21
Caesalpinia pulcherrima
Kembang merak
Caesalpiniaceae
Bisul (daun) demam, haid tidak teratur (bunga & biji)
C
22
Calophyllum inophyllum
Nyamplung
Clusiaceae

C
23
Calotropis gigantea R.Br
Widuri,biduri
Asclepiadaceae
Gatal,kudis, sembelit (daun), asma,lambung nyeri (bunga), eksim,sakit gigi, kemasukan duri, cacingan (getah)
CD
24
Canna indica
Ganyong hutan, bunga tasbih
Cannaceae
Kencing batu (daun) kepala pusing (biji)
A
25
Cardiospermum halicacabum
Ketipes, pare kurung, cenet
Sapindaceae
Antitrombosis, anti radang, diuretik kepala pusing, desentri (daun), radang kandung kencing,kencing kurang lancar (akar)
ACD
26
Carica papaya
Pepaya gantung
Caricaceae
Malaria,encok, masuk angin, kurang getah empedu (daun) ginjal nyeri, kandung kemih sakit, kanker (getah) jantung nyeri,sembelit kepala pusing (buah yang masak)
D
27
Celosia argentea
Boroco
Amaranthaceae
Antiradang mata, antihipertensi
CD
28
Celosia cristata
Cengger ayam, jawer kotok
Amaranthaceae
Kencing nanah,tak teratur datang haid (bunga),kejang perut, mencret (bunga & daun)
CD
29
Centella asiatica*
Kaki kuda
Apiaceae
Urat syaraf terganggu, ayan, ambei,lepra,batuk, bronchitis,lambung lemah,kurang nafsu makan,asma, darah kotor,luka syphilis,kencing nanah, tekanan darah tinggi, keracunan makanan,
ACD
30
Chenopodium ambrossioides
var. anthelminticum*
Senopodi
Chenopodiaceae
Anthelmintik/obat cacing
B
31
Chrysanthemum indicum*
Sruni
Asteraceae
Ayan,jantung berdebar, saluran kencing terganggu,penghilang letih,lesu (daun)
B
32
Cleome viscosa L.
Bobowan, maman
Capparidaceae
Pencernaan kurang baik, kurang nafsu makan (daun), demam nifas (semua bagian)
AC
33
Coix lacryma-jobi
Jali-jali, japen
Poaceae
Kencing batu, cacingan (akar) busung lapar (buah)
ACD
34
Commelina nodiflora
Rumput lidah lembu,jeboran
Commelinaceae
Udema (akar), bisul,borok (daun)
AC
35
Corypha utan Lamk
Gebang
Arecaceae
Mencret, perut nyeri (akar) batuk rejan,batuk kering, TBC,luka-2 (getah/blendok)
C
36
Costus speciosus
Pacing
Costaceae
Diuretik,antitoksin, cacar air (daun) rajasinga,kencing nanah (rimpang)
AC
37
Crinum asiaticum*
Bakung
Amaryllidaceae
Bengkak-2,encok (daun),cacing gelang (akar), borok,bisul (umbi),
C
38
Cyathula prostrata

Amaranthaceae
Desentri (akar), kolera (daun) abortifacient (jus batang)
ACD
39
Cycas rumphii*
Pakis aji
Cycadaceae
Bengkak sendi tulang,bengkak air (kulit batang & kayu)borok,bisul, eksim, kulit kering (biji yang masih muda)
C
40
Cyclophorus nummularifolius*
Picisan,paku duwitan
Polypodiaceae
Keputihan, gigi goyah (daun), darah tak henti2 keluar,kencing nanah (getah daun)

41
Cyperus brevifolius
Rumput teki
Cyperaceae
Busung lapar, kolera, kuku bernanah (rimpang)
ACD
42
Dianella ensifolia
Tegari,buntut kuda
Liliaceae
Sendi-sendi tulang nyeri,keputihan (daun & akar)
A
43
Drymoglossum piloselloides *
Sisik naga
Polypodiaceae
Batuk,kencing nanah (getah/daun) sembelit, koreng (daun)
AC
44
Eclipta prostrata
Urang-aring
Asteraceae
Antipiretik,antitoksin Bronchitis,kepala pusing,gigi nyeri (daun), rambut rontok/kotor, kurap eksim (semua bagian)
ABCD
45
Elephantopus scaber
Tapak liman
Asteraceae
Kurang darah, desentri, melancarkan ASI (daun), malaria panas (daun&akar) keputihan, radang rahim,cacar (semua bagian)
CD
46
Eleusine indica
Rumput belulang
Poaceae
Perut kembung/ masuk angin (semua bagian)
ABCDE
47
Emilia sonchifolia
Tempuh wiyang
Asteraceae
Demam,gondong, sariawan (daun) radang selaput lendir mata (getah) radang umbai usus buntu (semua bagian)
ABCD
48
Erigeron linifolius
Jabung
Asteraceae
Kepala pusing, ketagian candu (daun), pinggang nyeri (akar)
ABCD
49
Equisetum debile*
Greges otot
Equisetaceae
Demam, nyeri sendi tulang, kencing kurang lancar,patah tulang
AB
50
Euphorbia hirta *
Patikan kerbau
Euphorbiaceae
Antiinflamasi, radang tonsil, radang paru2, radang usus, asma,bronchitis, desentri,kurang darah, (daun) radang selaput lendir mata (getah)
CD
51
Ficus elasticus Reindw
Bendo,terep
Moraceae
Mencret berdarah (aakar), sakit perut (getah)
C
52
Ficus septica
Awar-awar
Moraceae
Bisul (daun),sesak nafas, digigit ular berbisa, keracunan ikan (akar), bengkak2 (getah)
C
53
Foeniculum vulgare
Adas
Apiaceae
Batuk,sariawan,insomnia, sakit perut,asma
A
54
Gynura procumbens*
Sambung nyawa
Asteraceae
Lever,tumor,ambeien, tekanan darah tinggi, radang pita tenggorokan, sinusitis, maag (daun)
A
55
Hedyotis corymbosa*
Rumput mutiara
Polygonaceae
Diuretik,antipiretik, antipiretik (semua bagian tumbuhan)
CD
56
Helicteres isora*
Kayu ules, dlumpang
Sterculiaceae
Kejang-kejang (buah) cacing, perut mulas sariawan (kayu)
C
57
Helminthostachys zeylanica Hook.
Ceker ayam
Schizaeaceae
Batuk rejan, batuk kering,desentri, radang mata (rimpang)
A
58
Hibiscus tiliaceus
Waru
Malvaceae
Mencret darah, batuk,bisul (daun),masuk angin (bunga), demam (akar)
C
59
Hyptis brevipes*
Daun pusar
Lamiaceae
Luka pusar bayi, koreng (daun)
AC
60
Hyptis suaveolens*

Lamiaceae

AB
61
Impatiens balsamina
Pacar banyu
Balsaminaceae
Anti Canasofaring

62
Imperata cylindrica
Alang-alang
Poaceae
Beser kencing, kencing nanah/darah,radang ginjal,luka-luka, urat syaraf lemah
ABC
63
Ipomoea pes-caprae*
Tapak kuda, katang-katang
Convolvulaceae
Antialergi, antirematik,koreng, borok, bisul,perut mulas (daun), radang kandung kencing (umbi), beri-beri (semua bagian)
C
64
Ipomoea pes-tigridis*
Gamet, daun gamet
Convolvulaceae
Bisul,borok (daun)
C
65
Justisia gendarussa
Gandarusa
Acanthaceae
Antirematik, memacu aliran darah (daun)
DE
66
Kalanchoe pinnata
Sosor bebek
Crassulaceae
Ambei, bisul,encok, badan terasa ngilu (daun)
CD
67
Lantana camara*
Waung,tembelekan
Verbenaceae
Encok,mual,bisul (daun),darah kotor, kencing nanah/ raja singa, keputihan (akar)
C
68
Laurentia longifolia
Ki tolot
Campanulaceae
Sakit gigi,asma, kanker, bronchitis,luka (daun) katarak (air bunga)
AC
69
Leucas lavandulaefolia*
Daun setan
Lamiaceae
Kepala pusing, ayan,kejang gagu, difteri, lemah jantung (daun)
C
70
Melastoma malabathricum*
Senggani
Melastomaceae
Radang amandel, haid terlalu banyak mengeluarkan darah, keputihan, radang selaput usus (daun), kejang gagu, tidak tenang, ayan (getah akar)
A
72
Melissa officinalis*
Lemon balm

Relaxant,antispasmodik, antiviral
AB
73
Merremia emarginata
Kaki kuda hutan
Convolvulaceae
Insomnia, TBC, terasa panas waktu buang air (daun)
ACD
74
Mimosa pudica
Putri malu
Mimosaceae
Insomnia, penenang (daun) kencing daarah semua bagian
ACDE
75
Mirabilis jalapa
Kembang pukul empat, segerat
Nygtaginaceae
Antiradang, diuretik (batang/daun)
D
76
Momordica carantia
Pare
Cucurbitaceae
Antiradang, stomatik, antipiretik (daun)
AC
77
Morinda citrifolia
Pace
Rubiaceae
Antiseptik,antelmintik, antitusif, diuretik (buah)
DE
78
Moringa oleifera
Kelintang, kelor
Moringaceae
Beri2,asma,encok, ruam2 pada kulit (daun)kehilangan semangat (biji) urat syaraf lemah (semua bagian)
D
79
Moschosma polystachyum
Sangket
Lamiaceae
Urat syaraf terganggu,TBC, lemah jantung, encok,pusing (semua bagian)
AC
80
Nicolaia speciosa*
Kecombrang
Zingiberaceae
Nafas dan keringat berbau, darah kotor (bunga)
D
81
Oxalis corniculata
Calincing, semanggi gunung
Oxalidaceae
Radang amandel, perut nyeri, empedu/ginjal berbatu, hilang semangat (semua bagian)
ACDE
82
Paederia foetida
Sembukan
Rubiaceae
Nyeri pada usus dan lambung, kembung (daun)
C
83
Phyllanthes reticulatus
Tampal besi
Euphorbiaceae
Antiradang, melancarkan aliran darah (batang/ranting)
C
84
Phyllanthus niruri
Meniran
Euphorbiaceae
Tekanan darah tinggi,haid tidak teratur (daun) gigi nyeri (akar) kencing nanah, kencing kurang lancar,ginjal nyeri, demam,tetanus, kencing batu (semua bagian)
C
85
Physalis minima*
Ceplukan
Solanaceae
Analgesik,diuretik,
AC
86
Phytolacca dioica
Genjret
Phytolaccacea

B
87
Piperomia pellucida
Sesuruhan
Piperaceae
Absel,bisul,jerawat, sakit,sakit kepala (daun/semua bagian)
ACD
88
Pistia stratiotes
Kiambang
Araceae
Kencing darah, eksim, desentri (semua bagian)
E
89
Plantago major*
Sendokan, kiurat, daun urat
Plantaginaceae
Lepra,ambei, kencing manis, ginjal daan empedu berbatu,kencing batu (daun) bengkak-2 pada sendi (akar)
A
90
Plumbago zeylanica*
Daun encok
Plumbaginaceae
Encok,pegal linu, kurap, keguguran (daun)
CD
91
Polygala glomerata Lour.*
Lidah ayam
Polygalaceae
Radang tenggorokan, sariawan,kelelahan, (daun dan akarnya),demam, bronchitis, asma (semua bagian)
A
92
Polygonum hydropiper L
Cabean
Polygonaceae
Haid tidak teratur, kencing kurang lancar, keracunan ikan (daun)
A
93
Pongamia pinnata
Kacang kayu laut, malapari
Fabaceae
Beri-beri,kudis (kulit),eksema, koreng,borok (minyaknya)
C
94
Portulaca oleracea*
Krokot
Portulacaceae
Radang lambung, batuk darah, panas, lemah jantung (semua bagian)
ACD
95
Pteris ensiformis
Pteridaceae
Pteridaceae
Antikanker
AC
96
Rivina humilis
Banci
Phytolacaceae
Anthelminthik
C
97
Ruellia tuberosa*
Pletesan
Acanthaceae
Neoplasma. Kencing manis (semua bagian tanaman)
C
98
Sauropus androgynus
Daun katuk
Euphorbiaceae
ASI kurang lancar, darah kotor (daun) diuretik (akar)
C
99
Scoparia dulcis*
Jaka tuwo
Scrophulariaceae
Anti viral HSV 1, analgesik (semua bagian
ACD
100
Sericocalyx crispus*
Ngokilo,buntut kuda
Acanthaceae
Ginjal dan kandung kemih berbatu,kencing manis,kencing kurang lancar (daun)
A
101
Sida acuta*
Malvaceae
Asam urat, nyeri tulang
AC
102
Sida rhombifolia*
Sidoguri
Mallvaceae
Nyeri pada tulang dan persendian, asam urat, (semua bagian), cacing kremi, difteri (daun)
AC
103
Solanum nigrum
Ranti
Solanaceae
Busung lapar, tekanan darah tinggi,kurang darah,sembelit (daun dan buah)
AC
104
Solanum verbascifolium*
Teter
Solanaceae
Aborsi
C
105
Sonchus arvensis
Tempuyung
Asteraceae
Kandung kencing dan empedu berbatu, tekanan darah tinggi (daun)
ACDE
106
Spilanthes iabadicensis*
Legetan
Asteraceae
Radang selaput sendi,kekurangan Vit.C,radang amandel,terkilir (daun) sariawan (bunga) gigi rusak (daun,bunga & akar)
AC
107
Stachytarpheta jamaicensis*
Pecut kuda
Verbenaceae
Antiradang, diuretik (daun)
AC
108
Stephania japonica (Thunb. ex Murr. Miers. var. Japonica*
Camcau minyak, oyot minyak
Menispermaceae
Sesak nafas, demam, perut mulas (akar) kudis, borok (daun)
C
109
Sterculia foetida L.
Kepoh, jangkang
Sterculiaceae
Luka dalam, patah tulang,terkilir, demam (daun)
C
110
Streblus asper
Serut
Moraceae
Demam nifas, ASI kurang lancar (daun)
AC
111
Synedrella nodiflora
Gletang warak
Asteraceae
Encok,masuk angin,perut mulas (daun)
ACD
112
Syzygium cumini
Juwet
Myrtaceae
Kencing manis,mencret, desentri (biji,kulit kayu)
CD
113
Tabernaemontana spaerocarpa
Cembirit
Apocynaceae
Terkilir/keseleo, koreng (daun) gatal2 pada kulit, luka (getah)
C
114
Tectona grandis
Jati
Verbenaceae
Radang amandel, kolera (daun) keracunan, desentri akut, perut mulas (arang kayunya)
AC
115
Terminalia catappa
Ketapang
Combretaceae
Patah tulang, terkilir, luka dalam, demam (daun) kencing nanah, kencing kurang lancar, sukar berkeringat (kulit) kepala pusing, batuk, haid tidak teratur (biji). kudis, koreng, borok, trachoma (minyak biji)
C
116
Tetrastigma dielsiana*
Vitaceae
C
117
Thespesia populnea
Baru laut, waru laut
Malvaceae
Batuk, TBC (daun) trachoma (bunga)
C
118
Tropaeolum majus L. *
Tropaeolaceae
Antibiotik (bunga), antibiotik (daun), Daun dan Bunga mengandung Vitamin C.
B
119
Urena lobata*
Pulutan
Malvaceae
Antirematik,antipiretik,antiradang
AC
120
Usnea barbata*
Kayu angin
Usneaceae
Kelelahan,desentri, masuk angin, influensa, kejang,pening (semua bagian)
A
121
Vaccinium varingiaefolium*
Sentigi gunung
Vacciniaceae

B
122
Vernonia cinerea*
Buyung-buyung, sawi langit
Asteraceae
Kejang lambung, perut mulas (daun) sulit melahirkan, batuk rejan (akar)
ACDE
123
Viola odorata
Rumsari
Violaceae
Mata bengkak, radang paru-2, encok, ngilu (daun & bunga)
B
124
Vitis adnata*
Galing kerbau
Vitaceae
Perut mulas,batuk (daun)
A
125
Vitis trifolia
Galing,daun kapialun
Vitaceae
Radang amandel, difteri, panas dalam (daun)
ACD



Keterangan :
~ Tanda * : Diambil sebagai voucher specimen herbarium sebanyak : 48 jenis ~ C : Alas Purwo
~ A : Hutan Ijen~ ~ D : Desa Kemiren
~ B : Kawah Ijen ~ E : Desa Songgon